Penjual Durian Perawan Diperkosa 2 Pria Di Toko
namaku Nita aku seorang wanita tangguh, usiaku juga masih 25 tahun. Dari dulu aku didik orangtuaku untuk mandiri. Maka dari itu aku sudah bekerja membuka usaha sendiri. Ya toko kecil-kecilan di depan rumah. Aku enggan bekerja ikut dengan orang apalagi terikat yang harus masuk jam 7 atau harus pulang jam 2. Hmm aku orang yang nggak bisa diatur aku ingin kebebasan.
maka dari itu aku bekerja sendiri buka toko dan buah musiman. Orangtuaku sih bebas agar aku berkarya sesuai kemampuanku. Tidak memaksa aku harus bekerja ini itu yang harus terikat atau apalah. Untung saja mereka tidak seperti itu,jadi aku bisa leluasa menyalurkan hobi berdagangku. Awalnya hanya warung kecil saja kini aku bisa mengembangkan menjadi toko.
aku tipe orang yang ulet dan teliti. Banyak untung yang aku tabungkan biar kelak aku memiliki uang simpanan. Aku juga bisa membangun toko dari jerih payahku sendiri. Aku pun tidak pernah meminta bantuan orangtua. Setelah mereka memberikan aku modal untuk usaha kini saatnya aku mengembangkan usahaku sendiri, cerita sex kiriman pembaca.
orangtuaku juga bangga dengan apa yang aku capai saat ini walaupun hanya toko sembako saja. Aku juga tidak malu dengan pekerjaanku semua aku jalani karena memang hobiku berdagang. Jika datang musim mangga aku bisa membelinya dari pengepul mangga yang ada didesa-desa. Setiap ada musim buah datang aku pasti menjualnya didepan tokoku.
dari musim mangga hingga musin duren aku selalu menjualnya. Kali ini benar-benar durian asli bukan (duren) duda keren. Jika musim durian tiba aku banyak meraih untung. Didaerahku jarang sekali ada durian aku harus menempuh perjalaan jauh dulu sekitar 3 sampai 4 jam untuk membeli durian dari pengepul.
Musin durian yang aku tunggu , aku semangat berdagang ke seluruh penjuru dimana durian banyak dijual. Langsung dari pemilik pohon durian biasanya aku membelinya. Jadi harga yang aku dapat pastinya lebih murah. Rugipun tidak banyak karena durian yang aku bawa pastinya jarang sekali tidak manis.
Semua yang aku bawa pasti durian yang benar-benar sudah tua dan masak pohon. Aku berani jamin kualitas durian yang aku dapat. Aku jual di depan toko dan para pembeli ramai berdatangan. Aku bisa menjual puluhan durian yang hanya habis dalam waktu satu hari. Untung yang aku dapat bisa dua kali lipat modal.
Transportasi yang aku gunakan untuk membeli durian itu juga banyak tentunya. Karena jarak yang jauh waktu yang terbuang sia-sia selama berjam-jam bagiku hanya itu saja kerugiannya. Ya kalau pas musim hujan jarang pembeli durian, kalau pas terang benderang sore ataupun malam banyak pembelinya. Toko ku sudah terkenal para penikmat durian sudah hafal denganku.
Dari yang muda hingga yang tua semua penikmat durian. Kadang ada durian yang tidak manis aku buat es saja lalu aku jual kembali. Es kuncir rasa durian hmmm laris manis. Semua yang bisa menjadikan rupiah pasti aku kembangkan. Yang jelas aku tidak mau rugi bahan yang ada digunakan dan dimanfaatkan. Anak-anak itu kan senang dengan es kuncir biasanya mereka membeli ditempatku.
Begitulah aku dengan semua keahlianku dalam berdagang. Tak heran saking sibuknya berjualan aku sampai lupa untuk mencari jodoh. Singkat cerita, ini pengalamanku dalam berjualan durian dikala musim hujan. Aku menjual durian tentunya aku juga bisa membelah durian. Melayani pembeli , aku belahakan durian itu lalu aku sajikan kepada pembeli.
Namun istilah belah durian dikalangan sekarang berbeda. Belah durian dijaman sekarang mengartikan lebih kepada seks. Suatu hari ada pembeli rombongan turun dari mobil. Mereka ingin membeli durian,
“satunya berapa mbak?”
“murah aja mas yang kecil 50rbuan, yang sedang 75 dan yang besar 100an…”
“waah murah sekali mbak, dibelahin nggak nih?”
“tentunya mas, pasti aku belahin deh..mau yang mana mas….”
“mau duriannya yang jual aja deh mbak, khusus itu saya bisa belah ….” Celetuk laki-laki berkumis tipis itu….”
Aku masih belum mengerti apa kata mereka, aku masih senyum-senyum saja. Tumben pembeli kok lama sekali milihnya. Setelah menemukan yang cocok aku coba membelah durian itu. Keempat pria itu tertawa terbahak-bahak ketika aku membelah durian itu. Aku tak menghiraukannya, aku berikan durian itu kepada pria-pria aneh itu.
Setengah jam kemudian dua pria pergi meninggalkan toko. Masih tertinggal dua pria lagi. Mereka memilih durian kembali ya namanya pembeli pasti aku layani dengan sepenuh hati. Banyak ngomongnya mereka ,akupun harus menerima celotehan itu. Yang penting mereka membeli durianku kalau bisa semua dia beli.
Saat itu aku memakai kaos ketat dan celana jeans panjang. Badanku memang langsing aku terlihat sangat sexy. Rambut sebahu yang aku cat pirang membuat mereka terus menggodaku,
“mbak belahin lagi deh …”
“oke mas, yang banyak ya mas…”
“kalau udah beli banyak biasanya dapat bonus nih…”
“iya dong jelas nanti aku kasih bonus…” jawabku dengan centil.
“boleh tau nggak bonusnya apa….”
“bonusnya durianlah mas….” Ucapku.
Mereka tertawa kembali aku masih tak menghiraukannya. Salah satu dari kedua pria itu mau numpang ke kemar mandi. Aku mengantarnya, dengan tiba-tiba tubuhku didekap kedua lelaki itu. Aku terus berusaha untuk melepaskannya, namun apalah daya kedua pria itu membekuk tubuhku dan dia meninurkanku di sofa.
Aku berteriak keras namun mereka membungkam mulutku. Kedua pria itu terlihat beringas. Aku pun ketakutan saat menatap wajahnya,
“tooloong mas…jangan…….jangann…….”
“diam kamu…!!!”
Aku terdiam aku takut jika dia menyakitiku atau melukai tubuhku. Kedua lelaki itu kompak yang satu membuka celanaku dan satunya lagi berada di depan wajahku. Aku memejamkan mataku, aku tak dapat berkutik lagi. Bibirku diciumi begitu saja kalau tidak salah namanya Dino dan Hendi. Dino yang bertubuh kekar itu sedang berusaha melepas celana jeansku.
Terlepaslah celana itu dia langsung memegang celana dalamku. Dia buka perlahan dan aku menggerakkan kakiku seperti menendang wajahnya. Dia justru membuka kakiku dengan lebar. Dia bersiap untuk menikmati memekku, aku masih berusaha memberikan perlawanan. Namun Dino mtak henti menciumi bibirku dengan penuh gairah.
Lama-lama aku tak bergerak aku mulai merasakan kenikmatan. Atas bawah semua mereka belai dan mereka nikmati. Bibirku tak dapat lepas dari ciuman bibir Dino. Dan Hendi pun menjilati selakanganku hingga kebagian memekku,
“aaaaakkkhh…..mmm…..aaaaahhhhh……..aaaahhhh…….”
Aku juga mendesah dengan keras keduanya memang sudah membiusku. Aku sudah terbawa gairah yang mendalam. Karena dua pria sekaligus menikmatiku malam itu. Mataku terpejam tak dapat aku buka lagi, bibirku seperti bergerak dengan sendirinya. Memberikan ciuman balik kepada Dino, lidahku dilumat ke dalam bibirnya. Aku semakin tidak tahan dengan ciuman dan belaian kedua pria itu.
Dino mulai meraba payudara montokku tak tanggung-tanggung bra ku langsung dilepas begitu saja. Sementara Hendi meraba memekku dan mengelus-elus tanpa henti. Dia mulai menjilati memekku dengan lidahnya, Dino tak mau kalah dia juga mulai menjilati putting susuku,
“ooohhhh….aaaaahhhhhh……aaaahhhhh….ooohhh……..”
Tubuhku terus bergerak kesana kemari tanpa henti keduanya begitu lincah menikmati tubuhku. Aku benar-benar merasakan kenikmatan baru pertama kali ini. Tentu aku masih perawan ting-ting saat ini. Saat payudaraku diremas secara bersamaan aku pun menjerit,
“aaaaakkkkhhh……ooohh….aaaahhh…mmm…..aaakkhh……….”
Dan saat Hendi menjilati memekku dari luar hingga ke dalam , memekku mengeluarkan cairan. Hendi tidak jijik dia malah justru sangat senang dengan cairan yang keluar dari memekku. Tubuhku menggeliat seperti ulat kepanasan. Diatas sofa itu mereka menikmati tubuh mulusku, sementara aku hanya bisa bergoyang kekanan dan kekiri.
Putting payudaraku diemut seperti mau lepas, dia kulum putting susuku dengan sangat keras. Penuh dengan gairah nafsu yang sangat tinggi. Memekku sudah terlihat basah, Hendipun menggesek-gesekkan penisnya dengan memekku,
“aaaaawww…..aaaaakkkhhh…..aaaahhhh……..nikmat….aaahhhh……”
Dan penis Hendi sudah mengacung di depan memekku. Ujungnya dia putar-putar didepan memekku, terus dia putar. Sampai sudah siap untuk dimasuki,perlahana tapi pasti. Sedikit demi sedikit penis itu masuk ke dalam memekku,
“aaww…sakit….aaaakkkhhh….aaaaaaaawwww……”
Saat aku berkata sakit Dino pun langsung mengalihkan rasa sakit itu dengan mengemut putting susuku. Sekejap aku lupa dengan rasa sakit yang aku tahan. Mereka berdua saling melengkapi dan saling berbagi, tubuhku seperti terbagi dua. Lalu Hendi menekan dengan keras penisnya agar bisa masuk ke dalam,
“jjjlleeeeebbbbb……jjllleeeebbbbb…..jjjllleeebbbb……..”
“aaaaaaakkkhh……aaaaaaaww…..aaaaaahhh…..ooohhhhhh……”
Seperti kemasukan benda yang sangat besar dan padat. Aku menjerit nikmat, Dino tak mau kalah dengan Hendi. Dia justru memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Dia memaksa aku untuk mengulum penisnya, aku terpaksa mengulum penis itu. Penisnya aku emut keluar masuk secara terus menerus, aku juga reflek mengocok penis Dino keatas dan kebawah.
Penis Hendi keluar masuk ke dalam sebenarnya aku merasakan kesakitan. Namun karena nikmat itu mengalahkan rasa sakit apalah daya aku pasrah saja. Aku seperti mendengar suara robekan dari dalam ketika Hendi menekan penisnya ke dalam. Mungkin selaput keperawananku sudah pecah saat itu. Aku membuka mataku dan melihat wajah Hendi beringas.
Penuh dengan nafsu yang tinggi wajahnya memerah seperti bersemangat saat ML denganku. Tangan Hendi secara spontan juga meremas-remas payudaraku dengan keras,
“ooouuugggghhhhh…..aaaahhhhh….aaaahhhhhh…….” aku lepaskan sejenak penis Dino.
Lalu aku masukkan kembali penis itu ke dalam mulutku. Hendi tenaganya sangat exstra karena dia menusuk-nusuk penisnya dengan sekuat tenaga. Penis itu serasa tertancap masuk ke dalam memekku. Mentok ke dalam memekku , payudaraku juga diemut Hendi. Atas bawah oke semua mereka nikmati tanpa dibiarkan begitu saja,
“aaaaaaaaaaahhhh……aaakkkhhhhhh….ooohhhh……….”
Mereka semakin menggebu-gebu kekuatannya semakin bertambah. Aku menggerakkan tubuhku keatas dan kebawah. Pantatku naik turun dan penis itu seperti mengendap di dalam memekku,
“aaaaakkkhhh…nikmat sekali………aaaaaahhhhhhhh………aaaaaakkhhhhh…….”
Mulutku penuh dengan penis Dino aku kulum penisnya. Aku tarik penis itu ke dalam aku juga sangat bergairah sekali. Aku gemes dengan penis Dino yang besar dan mantap itu. Mulutku penuh dan memekku serasa terbuka lebar. Kedua penis itu bermain dengan sangat manis,
“ooooouuuggghhhhh…..aaaaaakkkhh…..aaaahhhhhhhh…….”
Kedua payudaraku diremas tanpa henti mereka saling berhadapan. Dan secara bersamaan kedua pria itu mengeluarkan pejuh,
“ccccccccccccrrrrooooottttt……..ccccccccrrrrrroootttt…..ccccrrrrroootttt……..”
“ccccrrrroooottttt……cccccccccccrrrrrrooootttt……cccccrrrroooootttt………….”
“aaaaaaaaahhhhhh…..nikmat sekali penjual durian ini…..”ucap Hendi.
“ini ceritanya beli durian dapat bonus belah durian penjulanya nih,hhahaha …..”
“hhahahahahahahaaa……” mereka berdua tertawa terbahak-bahak.
Kedua pejuh itu menyemprotkan pejuhnya diatas payudara dan bibirku. Sengaja mereka menyemprotkan pejuhnya dibibir dan payudaraku. Mereka berdua tertawa dengan kerasnya, bibirku penuh dengan pejuh.
Aku menelan pejuh itu banyak sekali, aku tidak bisa memuntahkannya justru aku menelan seluruh pejuh itu. Tubuhku lengket karena pejuh itu banyak dan kental. Setelah meteka menikmati tubuhku langsung pergi begitu saja. Itulah kisahku berdagang dan penjual buah musiman. Dan akibat durian aku juga kehilangan keperawananku.
Berawal dari jual durian, dan keperawananku dibelah oleh dua orang sekaligus. Sejak saat itu akupun tidak lagi menjual durian karena aku trauma. Dari mejual durian aku mengenal seks dan dari durian pula aku kehingan sebuah kehormatan yang aku pertahankan,